About my Blog
Blog ini berisi monolog-monolognya A.R.Juna. yang dipublikasikan di atas internet. Semoga dengan membaca blog ini dapat memberikan manfaat tersendiri bagi yang membacanya.

Jumat, 06 Juni 2008

Batu Besar(大きな石)

Postingan blog kali ini merupakan terjemahan dari blog posting-an contact saya di situs mixi
Karena dia memberikan izin untuk nge-share ke siapa aja, saya terjemahkan terus saya tulis disini, siapa tau anda tertarik...
Menurut saya ini hal yang sebenarnya penting bagi kehidupan, tapi karena umumnya kita merasa udah tahu, jadi pengetahuan ini jadi "taken for granted", yaitu kita nggak terlalu menghargai maknanya walaupun kita tahu...

Intinya sih sebenarnya hanya tentang prioritas...

------------------------------------------------------------------------------------------

Di satu universitas, dalam satu kelas

"waktunya kuis", sang dosen berkata sambil mengeluarkan sebuah toples besar, kemudian ditaruh di podium.

Sang dosen memasukan batu satu persatu ke dalam toples tersebut.

Setelah toples tersebut tidak bisa lagi di masukan batu. sang dosen bertanya pada para mahasiswa, "Toples ini, sudah penuh atau belum?"

Para mahasiswa di dalam kelas tersebut menjawab, "ya"

"Benarkah?", kata si dosen, sambil mengeluarkan ember yang terisi penuh dengan kerikil dari bawah podium.

Kemudian, setelah menuangkan kerikil ke dalam toples, sang dosen menggoyang toples tersebut, sehingga kerikil-kerikil tersebut mengisi celah-celah antara batu yang lebih besar.

Kemudian, si dosen sekali lagi bertanya, "toples ini sudah penuh atau belum?"

Para mahasiswa, tidak bisa menjawab...

Seorang mahasiswa menjawab, "mungkin, belum"
Sang dosen tertawa, "benar sekali", dan kemudian mengeluarkan ember yang berisi pasir dari bawah podium.

Kemudian, setelah menuangkan pasir tersebut ke dalam celah di antara batu dan kerikil, sang dosen mengajukan pertanyaan untuk ketiga kalinya, "toples ini dengan begini apakah sudah penuh?"
Para mahasiswa menjawab dengan suara bulat, "belum"

Sang dosen mengeluarkan teko air, kemudian menuangkan air kedalam toples tersebut sampai ujungnya dan berkata,
"Apa kalian mengerti apa yang ingin saya katakan kepada kalian?"

Seorang mahasiswa mengangkat tangan.
"Walau sepadat apapun jadwal kesibukan kita, dengan usaha yang maksimum, kita mungkin saja bisa menjejalkan hal baru ke dalam jadwal kita yang padat tersebut"

"Bukan itu", jawab sang dosen
"Poin pentingnya bukan disitu. Kenyataan apa yang ingin kami tunjukkan dengan contoh barusan adalah, apabila kita tidak memasukkan batu yang besar terlebih dahulu sebisa mungkin, ruang untuk memasukkan batu tersebut tidak akan ada lagi setelah itu."
"Bagi kehidupan kita, apa yang menjadi batu besar tersebut?"

Hal tersebut bisa pekerjaan, keinginan/tujuan, orang yang kita cintai, keluarga, atau mimpi kita.
Apa yang disini disebut dengan 'batu besar', adalah hal yang paling penting bagi kalian.

Masukkan hal tersebut ke dalam toples terlebih dahulu, kalau tidak, hal tersebut akan hilang untuk selamanya.
Apabila kerikil atau pasir, atau dengan kata lain, hal yang bagi kehidupan kalian bukan merupakan hal yang penting yang dimasukan ke dalam toples terlebih dahulu, apa yang akan terpenuhi?
Kemudian, batu besar, atau dengan kata lain, waktu yang disediakan untuk hal yang paling penting akan hilang, dan hasilnya, hal yang paling penting tersebut itu sendiri tentu akan hilang, bukan?